//
you're reading...
Uncategorized

Budaya dan Kemajuan

Buku yang bagus untuk memahami bagaimana kebudayaan membentuk kemajuan. Gambar ringkasnya sebagai berikut :

“Di awal tahun 1990-an, secara kebetulan saya menjumpai data ekonomi Ghana dan Korea Selatan tahun 1960-an awal. Saya takjub melihat betapa miripnya ekonomi dua negara ini pada waktu itu. Dua negara ini, kira-kira, memiliki tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang setara; porsi ekonomi mereka yang serupa di antara produk, manufakturing, dan jasa primer; serta berlimpahnya ekspor produk primer, dengan Korea Selatan memproduksi sejumlah kecil barang manufakturing. Mereka juga menerima bantuan ekonomi dalam jumlah yang seimbang. Tiga puluhan tahun kemudian, Korea Selatan menjadi raksasa industri dengan ekonomi terbesar ke-14 dunia, perusahaan-perusaaan multinasional, ekspor mobil, alat elektronik, dan barang canggih hasil pabrik lainnya dalam jumlah besar, serta pendapatan perkapita yang mendekati Yunani. Terlebih lagi, negara ini juga sedang menuju konsilidasi lembaga-lembaga demokrasi. Tidak ada perubahan seperti ini di Ghana, yang PDB per kapitanya sekarang seperlimabelas dari Korea Selatan. Bagaimana menjelaskan perbedaan yang luar biasa dalam perkembangan ini? Tidak diragukan lagi banyak faktor yang berperan, tetapi menurut hemat saya, budaya memainkan peran besar. Orang Korea Selatan menghargai hidup hemat, investasi, kerja keras, pendidikan, organisasi dan disiplin. Orang Ghana mempunyai nilai-nilai yang berbeda. Pendeknya, budaya mempunyai andil”.

Buku ini mengkaji sejauh mana budaya dalam pengertian yang subjektif ini bisa mempengaruhi cara-cara masyarakat untuk berhasil atau gagal dalam mencapai kemajuan perkembangan ekonomi dan demokrasi politik. Maka sebagian besar makalah ini terfokus pada budaya sebagai variabel yang berdiri sendiri atau variabel penjelas. Namun, sekiranya budaya memang mempengaruhi kemajuan manusia, dan kadang menghambatnya, kami juga menaruh minat dalam budaya sebagai variabel yang tidak berdiri sendiri, yaitu ajaran pokok Moynihan yang kedua : Bagaimana tindakan politik atau yang lain mengubah atau menghilangkan hambatan budaya untuk maju? Kita tahu perkembangan ekonomi mengubah budaya, tetapi masyarakat juga mungkin mengubah budayanya untuk menghadapi trauma besar. Pengalaman buruk dalam perang dunia II telah mengubah Jerman dan Jepang dari dua negara yang paling militeristik di dunia menjadi negara yang paling suka damai.

IMG_0377

About saruhumrambe

Berlatar belakang pendidikan Antropologi. Aktif diorganisasi sebagai sekretaris Asosisasi Antropologi Indonesia (AAI) Sumut. Bekerja secara mandiri sebagai konsultan komunikasi dan sosial.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar

Meta